melangkah di pulau kebisuan
memutar-mutar hati yang rentan
terselip tanah yang tak ada
kebenaran
sakit jiwa ini dengan harap
buangan
ternyata dirimu hanya basa-basi
namun bagaimana dengan semua
janji
yang lesu tak menjadi-jadi
hingga sentuhan bukanlah bukti
setiap kudatangi sinar malam
mereka polos tak bicara diam
saat kuberlari menuju makam
semua menerang, katanya ini kejam
aku semakin kehilangan jalan
lelaki itu membunuh kehidupan
semua tumpah tak menghadap
kedepan
dan akhirnya rusak sudah
jembatan-jembatan
menangis sudah tak berarti lagi
tidak mungkin aku jatuh bunuh
diri
lalu bagaimana dengan keadaan
ini?
Memang salahku-salahmu yang
mengingkari arti suci
Biarlah tuhan yang memejamkan
mataku
Namun masih adakah ruang surga
untukku?
yang berdosa dan berwajah malu
yang berdosa dan berwajah malu
Semoga kau mengerti perasaanku
yang sedu.
belajar menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar